Bagi jutaan tenaga honorer di seluruh Indonesia, pertanyaan “berapa tahun minimal masa kerja untuk bisa mendaftar seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)?” adalah salah satu yang paling krusial. Kebijakan yang kerap berubah membuat banyak honorer cemas mengenai nasib dan kelayakan mereka. Lantas, bagaimana aturan terbarunya?
Kabar baiknya, paradigma mengenai syarat masa kerja telah bergeser secara signifikan. Jawaban singkatnya adalah: tidak ada batasan minimal tahun masa kerja sebagai syarat utama untuk mendaftar P3K, terutama bagi honorer yang datanya sudah terdaftar.
Fokus pemerintah saat ini bukan lagi pada lamanya pengabdian, melainkan pada penyelesaian status tenaga non-Aparatur Sipil Negara (non-ASN) secara menyeluruh. Mari kita bedah lebih dalam.
Pergeseran Fokus: Dari Masa Kerja ke Database BKN
Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pemerintah wajib menuntaskan permasalahan tenaga honorer paling lambat pada Desember 2024. Salah satu langkah utamanya adalah melalui pengangkatan menjadi P3K.
Untuk mengakomodasi hal ini, syarat utama yang menjadi gerbang bagi tenaga honorer untuk mengikuti seleksi P3K bukanlah durasi mereka bekerja, melainkan:
- Terdaftar dalam Database Non-ASN Badan Kepegawaian Negara (BKN): Ini adalah syarat mutlak. Tenaga honorer yang telah melewati proses pendataan dan validasi oleh BKN pada tahun 2022 adalah prioritas utama dalam seleksi P3K khusus tenaga non-ASN. Jika nama Anda tidak ada di database ini, Anda tidak akan bisa mendaftar melalui jalur khusus honorer.
- Masih Aktif Bekerja: Tenaga honorer tersebut harus masih aktif bekerja secara terus-menerus di instansi pemerintah tempat ia terdaftar.
Dengan kata lain, seorang honorer yang baru mengabdi selama 2 tahun namun datanya valid di database BKN memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftar dengan honorer yang sudah mengabdi selama 10 tahun.
Masa Kerja Bukan Syarat, Tapi Keuntungan
Meskipun tidak menjadi syarat wajib untuk mendaftar, masa kerja yang lebih lama tetap memberikan keuntungan signifikan. Pemerintah memberikan nilai afirmasi atau tambahan poin bagi tenaga honorer dengan masa pengabdian yang lebih panjang.
Contoh paling nyata terlihat pada seleksi P3K Guru. Sering kali, pelamar dengan masa kerja lebih dari 3 tahun atau lebih akan mendapatkan tambahan skor pada seleksi kompetensi teknis. Hal ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengalaman yang telah mereka berikan.
Jadi, masa kerja berfungsi sebagai faktor peningkat daya saing, bukan sebagai tembok penghalang untuk mendaftar.
Bagaimana dengan Formasi P3K Jalur Umum?
Perlu dibedakan antara formasi khusus untuk honorer dan formasi P3K yang dibuka untuk umum. Untuk formasi umum (pelamar baru), biasanya terdapat syarat pengalaman kerja yang relevan dengan jabatan yang dilamar, umumnya minimal 2 tahun. Namun, pengalaman ini tidak harus berstatus sebagai tenaga honorer di instansi pemerintah.
Kesimpulan
Jadi, untuk menjawab pertanyaan utama: tidak ada syarat minimal tahun pengabdian bagi tenaga honorer untuk bisa ikut seleksi P3K, selama nama mereka sudah terverifikasi dan terdaftar dalam database non-ASN BKN.
Fokus utama bagi para tenaga honorer saat ini adalah:
- Memastikan data diri sudah terdaftar dan valid di database BKN.
- Terus aktif bekerja di instansinya.
- Mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi seleksi kompetensi.
Masa kerja yang panjang akan menjadi bonus berharga dalam bentuk nilai afirmasi yang dapat memperbesar peluang kelulusan Anda.
