Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan budaya. Provinsi ini juga dikenal sebagai basis dan tempat didirikannya Muhammadiyah, salah satu organisasi reformis Islam yang besar dan berpengaruh di Indonesia. Islam adalah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di Yogyakarta, yaitu lebih dari 92% atau sebanyak 3.179.129 jiwa menurut sensus BPS tahun 2010.
Islam masuk ke Yogyakarta sekitar akhir abad ke-16 dengan berdirinya Kesultanan Mataram Islam yang berasal dari Demak, pindah ke Pajang lalu kemudian ke Kotagede. Wilayah kekuasaan Mataram kala itu meliputi Jawa bagian tengah dan timur. Perjanjian dengan Belanda pada tahun 1755 memecah Kesultanan menjadi dua, yaitu Yogyakarta dan Surakarta. Kesultanan Yogyakarta ini kemudian di masa kemerdekaan berubah menjadi Provinsi Daerah Istimewa.
Berdirinya kerajaan Islam ini berangsur menjadi sarana berkembangnya Islam menggantikan keyakinan mayoritas yang dianut oleh masyarakat setempat sebelumnya, yaitu Hindu dan kepercayaan lokal. Tokoh-tokoh yang berperan dalam menyebarkan agama Islam di Yogyakarta antara lain adalah:
– Sunan Kalijaga. Beliau adalah salah satu dari Wali Songo, yaitu sembilan tokoh yang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa. Sunan Kalijaga mengajarkan agama Islam menggunakan adat atau kebiasaan setempat. Salah satu media penyebaran agama yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga adalah wayang dengan menambahkan cerita bertema Islam . Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai tokoh yang toleran dan bersahabat dengan penganut agama lain.
– Panembahan Senopati. Beliau adalah raja pertama dari Kesultanan Mataram Islam yang memindahkan pusat kerajaannya dari Pajang ke Kotagede pada tahun 1587. Panembahan Senopati berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencapai Pati, Kediri, dan Pasuruan. Pesatnya perkembangan Islam di Kerajaan Mataram yang berpusat di Kotagede inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya Daerah Istimewa Yogyakarta.
– Sultan Hamengku Buwono I. Beliau adalah pendiri dan raja pertama dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang terbentuk setelah perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Sultan Hamengku Buwono I membangun Keraton Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Beliau juga mendirikan Masjid Gedhe Kauman sebagai masjid utama di Yogyakarta.
– Prof. Abdul Kahar Muzakkir. Beliau adalah tokoh pendidikan dan politik yang berperan dalam mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI) pada tahun 1945 di Jakarta, yang kemudian pindah ke Yogyakarta pada tahun 1946 dan menjadi cikal bakal Universitas Islam Indonesia (UII). UII adalah perguruan tinggi Islam tertua di Indonesia yang memiliki empat fakultas, yaitu fakultas Agama, Hukum, Ekonomi, dan Pendidikan.
– K.H Ahmad Dahlan. Beliau adalah pendiri Muhammadiyah, organisasi sosial keagamaan yang mengusung gerakan reformasi dalam pemahaman dan praktik Islam di Indonesia. Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 di Yogyakarta dengan tujuan untuk memurnikan ajaran Islam dari pengaruh-pengaruh bid’ah, khurafat, dan takhayul. Muhammadiyah juga aktif dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Sumber:
(1) Islam di Yogyakarta – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Yogyakarta.
(2) Sejarah Masuknya Agama Islam di Yogyakarta – Kompasiana. https://www.kompasiana.com/efrandsad/618f35c4c26b773d4e160b65/sejarah-masuknya-agama-islam-di-yogyakarta.
(3) Mengenal Wali Songo, Nama Lengkap, dan Wilayah Penyebaran Agama Islam …. https://regional.kompas.com/read/2022/01/04/174810878/mengenal-wali-songo-nama-lengkap-dan-wilayah-penyebaran-agama-islam-di-jawa?page=all.