Gorontalo adalah salah satu provinsi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Menurut sensus penduduk tahun 2010, dari 1.040.164 jiwa penduduk Gorontalo, 1.017.396 jiwa atau 97,81% adalah penganut agama Islam. Agama Islam masuk ke Gorontalo pada abad ke-15 melalui jalur perdagangan dan dakwah dari Ternate dan Bone. Beberapa tokoh berperan penting dalam menyebarkan agama Islam di Gorontalo, di antaranya adalah:
– Raja Amai. Dia adalah raja pertama di Kesultanan Gorontalo yang menganut agama Islam. Dia membangun Masjid Hunto Sultan Amai pada tahun 1495, yang merupakan masjid tertua di Gorontalo dan salah satu masjid tertua di Indonesia . Raja Amai juga dikenal sebagai tokoh yang menggagas persatuan antara empat kerajaan di Gorontalo, yaitu Gorontalo, Limboto, Suwawa, dan Atinggola.
– Raja Hubulo Gobel. Dia adalah salah satu wali di Gorontalo yang konsisten dalam menyebarkan agama Islam. Dia lahir pada tahun 1709 dengan nama Ibrahim Duawulu dan diberi julukan Hubulo karena sering mengepulkan asap dari tali ijuk yang dipakainya untuk menyalakan rokoknya. Dia memiliki banyak pengikut dan murid yang belajar agama Islam darinya. Dia meninggal pada tahun 1789 dan dimakamkan di Desa Keramat, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango. Makamnya sering diziarahi oleh masyarakat karena diyakini memiliki berkah dan keajaiban.
– Raja Ilato. Dia adalah raja terakhir di Kesultanan Gorontalo yang berkuasa pada tahun 1883-1905. Dia dikenal sebagai tokoh legendaris dan pejuang yang melawan penjajahan Belanda. Dia juga aktif dalam menyebarkan agama Islam di wilayahnya dengan mendirikan madrasah dan pesantren. Dia meninggal pada tahun 1905 akibat penyakit malaria dan dimakamkan di Jalan Usman Isa, Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Makamnya menjadi salah satu situs sejarah yang sering dikunjungi oleh masyarakat maupun wisatawan.