Menu Tutup

Sultan Mahmud Badaruddin I: Sultan Keempat Kesultanan Palembang Darussalam

Sultan Mahmud Badaruddin I adalah sultan keempat dari Kesultanan Palembang Darussalam yang memerintah antara 1724-1757. ¹ Ia merupakan putra dari Sultan Muhammad Mansyur dan Nyimas Sunguk dari Negeri Kesultanan Jambi. ¹ Nama lengkapnya adalah Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, dan nama takhtanya adalah Sultan Mahmud Badaruddin I. ¹

Latar Belakang

Sultan Mahmud Badaruddin I naik tahta pada tahun 1724, menggantikan Sultan Agung Komaruddin yang wafat tanpa meninggalkan ahli waris. ¹ Pengangkatannya mengakhiri periode perebutan kekuasaan antar kerabat kerajaan yang telah berlangsung sejak wafatnya Sultan Abdurrahman pada tahun 1706. ¹

Sultan Mahmud Badaruddin I menghadapi tantangan dari VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang ingin menguasai perdagangan lada dan timah di Palembang. ³ VOC juga mencoba mengintervensi urusan dalam negeri kesultanan, seperti menentukan siapa yang berhak menjadi sultan dan menuntut pajak dari rakyat Palembang. ³

Kebijakan dan Prestasi

Salah satu kebijakan penting yang dilakukan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I adalah mengembangkan pertambangan timah di Pulau Bangka dan Belitung. ¹ Timah menjadi komoditas utama Palembang yang menggantikan peranan lada yang mulai menurun permintaannya di pasar internasional. ¹

Sultan Mahmud Badaruddin I berhasil memastikan kekuasaan Palembang atas Bangka dan Belitung sebagai penghasil timah, yang sebelumnya dikelola terutama oleh para penambang Bugis. ¹ Tahun 1731, dengan bantuan VOC ia mengalahkan pemberontakan orang Bugis di Bangka, dan sejak saat itu ia mendatangkan para penambang Tionghoa ke sana. ¹

Sultan Mahmud Badaruddin I sendiri menikahi peranakan Tionghoa sebagai salah seorang istrinya, dan juga menunjuk beberapa orang Tionghoa muslim sebagai pejabat urusan pertambangan timah di Bangka. ² Di akhir masa pemerintahannya, diperkirakan telah terdapat 25.000-30.000 orang Tionghoa yang menetap di Bangka. ¹

Selain itu, Sultan Mahmud Badaruddin I juga memperluas pengaruh Palembang ke daerah-daerah lain di Sumatera Selatan, seperti Ogan, Komering, Musi Rawas, dan Lampung. ³ Ia juga menjalin hubungan baik dengan para bangsawan, ulama, dan rakyat Palembang, serta bertukar-pikiran dengan mereka dalam menjalankan pemerintahannya. ³

Sultan Mahmud Badaruddin I dianggap sebagai seorang sultan yang berhasil memerintah dengan baik dan bijaksana. ³ Ia mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan kesultanan dan VOC, serta menghadapi persaingan dengan Inggris dan Bugis yang telah cukup menguat pula di belahan barat nusantara. ³

Akhir Hayat

Sultan Mahmud Badaruddin I wafat pada tahun 1757 dan dimakamkan di komplek pemakaman Kawah Tengkurep, terletak di kawasan 3 Ilir, Palembang, yang dibangunnya sendiri sebagai tempat pemakaman bagi dirinya, sanak keluarga, serta para pejabat tinggi kesultanan. Beberapa sultan penerusnya ada pula yang dimakamkan di sana.

Sultan Mahmud Badaruddin I digantikan oleh putranya, Sultan Ahmad Najamuddin I, yang melanjutkan kebijakan dan prestasi ayahnya dalam memajukan Kesultanan Palembang Darussalam.

Sumber:
(1) Mahmud Badaruddin I – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Mahmud_Badaruddin_I.
(2) Sultan Mahmud Badaruddin II: Perjuangan dan Perang. https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/23/170000979/sultan-mahmud-badaruddin-ii-perjuangan-dan-perang?page=all.
(3) Mahmud Badaruddin II dari Palembang – Wikipedia bahasa Indonesia …. https://id.wikipedia.org/wiki/Mahmud_Badaruddin_II_dari_Palembang.
(4) 7 Fakta Sultan Mahmud Badaruddin II, Pejuang Palembang yang Dilukis. https://sumsel.idntimes.com/life/inspiration/feny-agustin/7-fakta-sultan-mahmud-badaruddin-ii-pejuang-palembang-yang-dilukis.

Lainnya: