Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil meraih kemerdekaannya dari penjajahan asing. Namun, kemerdekaan yang telah diperoleh pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak berarti berakhirnya perjuangan bangsa Indonesia. Masih banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh para pejuang dan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya dari ancaman penjajah yang tidak rela kehilangan wilayah jajahannya.
Salah satu cara yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya adalah dengan melakukan perjuangan fisik. Perjuangan fisik adalah perjuangan yang dilakukan dengan menggunakan senjata atau mengandalkan kekuatan militer. Perjuangan fisik dilakukan lewat pertempuran yang menimbulkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
Perjuangan fisik yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
Tahap I: Perang Kemerdekaan I (1945-1946)
Tahap ini merupakan tahap awal perjuangan fisik bangsa Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan. Pada tahap ini, bangsa Indonesia menghadapi ancaman dari Sekutu dan Belanda yang ingin mengembalikan kekuasaannya di Indonesia. Sekutu dan Belanda mengirimkan pasukan-pasukan mereka ke berbagai daerah di Indonesia dengan dalih melaksanakan tugas pembebasan tawanan perang Jepang.
Namun, kenyataannya pasukan Sekutu dan Belanda melakukan berbagai tindakan yang merugikan dan menindas rakyat Indonesia, seperti membunuh, menangkap, menyiksa, merampas senjata, menduduki gedung-gedung pemerintahan, dan lain-lain. Hal ini membuat rakyat Indonesia marah dan melakukan perlawanan terhadap pasukan Sekutu dan Belanda.
Beberapa contoh peristiwa perjuangan fisik pada tahap ini adalah:
- Pertempuran Surabaya (10 November 1945): Pertempuran ini terjadi karena pasukan Inggris yang diboncengi NICA (Netherlands Indies Civil Administration) menyerbu dan menduduki gedung-gedung pemerintahan di Surabaya serta menyebar selebaran yang memerintahkan rakyat Indonesia untuk menyerahkan senjata. Rakyat Surabaya menolak dan melakukan perlawanan di bawah pimpinan Bung Tomo, Sungkono, dan Gubernur Suryo. Pertempuran ini berlangsung selama 10 hari dan menelan banyak korban jiwa di kedua belah pihak. Pertempuran Surabaya menjadi simbol semangat juang rakyat Indonesia dan diperingati sebagai Hari Pahlawan12.
- Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945): Pertempuran ini terjadi karena pasukan Inggris yang diboncengi NICA melakukan berbagai tindakan yang membuat marah rakyat Medan, seperti membebaskan tawanan Belanda, melarang rakyat membawa senjata, dan menduduki tempat-tempat penting. Rakyat Medan melakukan perlawanan di bawah pimpinan Mayor Jenderal Teuku Mohammad Hasan. Pertempuran ini berlangsung selama 3 hari dan berhasil mengusir pasukan Inggris dari Medan12.
- Pertempuran Ambarawa (15 Desember 1945): Pertempuran ini terjadi karena pasukan Inggris yang diboncengi NICA membebaskan tawanan Sekutu yang ada di Magelang dan Ambarawa. Rakyat Ambarawa melakukan perlawanan di bawah pimpinan Letnan Kolonel Soedirman. Pertempuran ini berlangsung selama 6 hari dan berhasil mengalahkan pasukan Inggris12.
Tahap II: Perang Kemerdekaan II (1946-1949)
Tahap ini merupakan tahap lanjutan perjuangan fisik bangsa Indonesia setelah perundingan antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati gagal mencapai kesepakatan. Pada tahap ini, Belanda melakukan agresi militer untuk merebut kembali wilayah Indonesia yang telah dikuasai oleh Republik Indonesia. Belanda mengirimkan pasukan-pasukan yang lebih besar dan lebih kuat dari sebelumnya.
Namun, bangsa Indonesia tidak menyerah dan terus melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda. Perlawanan ini dilakukan dengan berbagai strategi dan taktik, seperti gerilya, sabotase, penggalangan massa, dan lain-lain. Perlawanan ini juga didukung oleh berbagai pihak, seperti rakyat sipil, organisasi-organisasi pergerakan, partai-partai politik, dan negara-negara sahabat.
Beberapa contoh peristiwa perjuangan fisik pada tahap ini adalah:
- Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947): Agresi ini dilakukan oleh Belanda dengan alasan untuk mengamankan wilayah-wilayah yang telah disepakati dalam perundingan Linggarjati. Namun, kenyataannya Belanda menyerang wilayah-wilayah yang bukan menjadi bagian dari kesepakatan tersebut, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Agresi ini berhasil dihentikan oleh tekanan internasional dari PBB yang mengeluarkan resolusi untuk menghentikan permusuhan dan melanjutkan perundingan12.
- Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948): Agresi ini dilakukan oleh Belanda dengan alasan untuk mengakhiri konflik dengan Indonesia secara militer. Belanda menyerang ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta dan berhasil menangkap Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan sejumlah pemimpin lainnya. Namun, agresi ini tidak berhasil menghancurkan semangat juang rakyat Indonesia. Perlawanan terus dilakukan di bawah pimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang melakukan gerilya dari hutan ke hutan. Agresi ini juga berhasil dihentikan oleh tekanan internasional dari PBB yang mengeluarkan resolusi untuk menghormati kedaulatan Indonesia dan membebaskan para tawanan politik12.
- Serangan Umum 1 Maret 1949: Serangan ini dilakukan oleh pasukan Republik Indonesia di bawah pimpinan Kolonel Suharto untuk merebut kembali ibu kota Yogyakarta dari tangan Belanda. Serangan ini berhasil menguasai sebagian besar wilayah Yogyakarta selama 6 jam dan menunjukkan kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih hidup dan berjuang. Serangan ini juga meningkatkan moral dan motivasi rakyat Indonesia untuk terus mempertahankan kemerdekaannya12.
Tahap III: Perang Kemerdekaan III (1949-1950)
Tahap ini merupakan tahap akhir perjuangan fisik bangsa Indonesia setelah perundingan antara Indonesia dan Belanda di Roem-Royen berhasil mencapai kesepakatan. Pada tahap ini, Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang terdiri dari 16 negara bagian. Namun, masih ada beberapa daerah yang tidak mau bergabung dengan RIS dan ingin membentuk negara sendiri atau tetap berada di bawah pengaruh Belanda.
Salah satu daerah tersebut adalah Republik Maluku Selatan (RMS) yang diproklamasikan oleh Chris Soumokil pada tanggal 25 April 1950 di Ambon. RMS didukung oleh Belanda yang ingin menjadikan Maluku sebagai basis militer mereka di Asia Tenggara. RMS juga mendapat dukungan dari sebagian besar penduduk Maluku yang merasa tidak puas dengan pemerintahan RIS.
Namun, RIS tidak tinggal diam dan melakukan operasi militer untuk menumpas RMS. Operasi militer ini dilakukan dengan bantuan dari negara-negara sahabat seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan India. Operasi militer ini berhasil menumpas RMS pada tanggal 27 Desember 1950. Chris Soumokil berhasil melarikan diri dan terus melakukan perlawanan hingga akhirnya ditangkap dan dieksekusi pada tanggal 12 April 1966 .
Selain RMS, ada juga beberapa daerah lain yang melakukan pemberontakan terhadap RIS, seperti Republik Pasundan, Negara Islam Indonesia, Republik Andalas, dan lain-lain. Namun, semua pemberontakan ini berhasil dipadamkan oleh RIS dengan bantuan dari negara-negara sahabat .
Tahap IV: Perjuangan Fisik Selesai (1950)
Tahap ini merupakan tahap penutup perjuangan fisik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. Pada tahap ini, RIS berhasil mengatasi semua ancaman dan pemberontakan yang ada di dalam negeri. RIS juga berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatannya dari Belanda pada tanggal 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja Bundar di Den Haag .
Namun, RIS tidak bertahan lama dan berubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950. Hal ini dilakukan karena banyak negara bagian yang merasa tidak puas dengan sistem federal yang dianggap tidak sesuai dengan semangat kemerdekaan dan persatuan bangsa Indonesia. NKRI merupakan bentuk negara yang sesuai dengan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 .
Dengan demikian, perjuangan fisik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya telah selesai. Namun, perjuangan bangsa Indonesia tidak berhenti sampai di sini. Masih banyak perjuangan lain yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk membangun dan memajukan negaranya.
Kesimpulan
Perjuangan fisik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya adalah salah satu perjuangan yang penuh dengan pengorbanan dan heroisme. Perjuangan ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti pertempuran, gerilya, sabotase, penggalangan massa, dan lain-lain. Perjuangan ini juga didukung oleh berbagai pihak, seperti rakyat sipil, organisasi-organisasi pergerakan, partai-partai politik, dan negara-negara sahabat.
Perjuangan fisik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
- Tahap I: Perang Kemerdekaan I (1945-1946), yang menghadapi ancaman dari Sekutu dan Belanda yang ingin mengembalikan kekuasaannya di Indonesia.
- Tahap II: Perang Kemerdekaan II (1946-1949), yang menghadapi agresi militer dari Belanda yang ingin merebut kembali wilayah Indonesia yang telah dikuasai oleh Republik Indonesia.
- Tahap III: Perang Kemerdekaan III (1949-1950), yang menghadapi pemberontakan dari beberapa daerah yang tidak mau bergabung dengan Republik Indonesia Serikat (RIS) atau tetap berada di bawah pengaruh Belanda.
- Tahap IV: Perjuangan Fisik Selesai (1950), yang berhasil mengatasi semua ancaman dan pemberontakan yang ada di dalam negeri dan mendapatkan pengakuan kedaulatannya dari Belanda.
Perjuangan fisik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya telah menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berdaulat, berani, dan bersatu. Perjuangan ini juga telah menginspirasi banyak bangsa lain yang sedang berjuang untuk meraih kemerdekaannya dari penjajahan asing.
Sumber:
(1) Perjuangan Fisik dan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan. https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/08/131520469/perjuangan-fisik-dan-diplomasi-dalam-mempertahankan-kemerdekaan.
(2) Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Secara Fisik & Diplomasi. https://tirto.id/upaya-mempertahankan-kemerdekaan-indonesia-secara-fisik-diplomasi-gvlM.
(3) Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia da… – Roboguru. https://roboguru.ruangguru.com/question/perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan-indonesia-dapat-dilakukan-dengan-perjuangan-secara-fisik-dan-perjuangan_QU-G5GGTAAV.
(4) Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Melalui Perlawanan Fisik …. https://www.osnipa.com/upaya-mempertahankan-kemerdekaan-indonesia-melalui-perlawanan-fisik-pertempuran/.