Menu Tutup

Hakikat Manusia Menurut Tasawuf

Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu Islam yang khusus membahas tentang hakikat manusia (hakikat). Keberadaan manusia sangat bergantung pada sisi batinnya, dari situ manusia bisa diarahkan menjadi orang yang positif (taqwa) atau negatif (fujur). Selain itu, kajian tentang hakikat ini biasanya dilakukan melalui pendekatan sufistik. Salah satu tokoh sufi yang terkenal dan layak diteliti adalah Abu Hamid Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Shafi’I, yang biasa disebut Imam al-Ghazali. Kajian tentang hakikat yang dilakukan oleh Ghazali sangat berpengaruh pada dunia Islam dan bahkan modern-barat².

Konsep Hakikat Manusia Menurut Ghazali

Menurut Ghazali, konsep hakikat atau kebenaran batin terletak di dalam individu yang terpadu antara jiwa dan tubuh, jiwa sebagai penentu kehidupan dan tubuh sebagai wadah jiwa². Jika jiwa seseorang bersih (taqwa) maka tubuhnya juga menjadi bersih (taqwa) dan sebaliknya jika jiwanya kotor (fujur) maka tubuhnya menjadi negatif (fujur)². Hakikat akan muncul ketika manusia menjadi ma’rifatullah². Pencapaian jiwa ke tahap ma’rifatullah harus melalui tiga proses²:

– Takhalli, yaitu membersihkan diri dari sifat-sifat tercela seperti sombong, iri, dengki, tamak, dan lain-lain.
– Tahalli, yaitu menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji seperti sabar, ikhlas, tawakkal, zuhud, dan lain-lain.
– Tajalli, yaitu menerima pancaran cahaya ilahi yang menyinari hati dan jiwa.

Proses ketiga ini akan mengantarkan jiwa ke tahap al-nafs al-muthmainnah yang artinya memiliki jiwa yang tenang dan damai untuk selalu bersama dengan zat yang kekal².

Manusia Holistik dalam Perspektif Psikologi dan Tasawuf

Manusia holistik adalah manusia yang memiliki keseimbangan antara aspek fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual¹. Dalam perspektif tasawuf, manusia holistik adalah ia yang dengan kehendak Tuhan bisa mencapai kondisi jiwa yang tenteram (nafs muthmainnah)¹. Adapun dalam perspektif psikologi sufistik, manusia holistik diartikan sebagai manusia paripurna¹.

Psikologi sufistik adalah cabang psikologi yang mengintegrasikan nilai-nilai sufisme dengan teori-teori psikologi modern¹. Psikologi sufistik menawarkan cara pandang yang lebih luas dan mendalam tentang hakikat manusia dan potensi-potensi yang dimilikinya¹. Psikologi sufistik juga memberikan solusi-solusi praktis untuk mengatasi berbagai masalah psikologis yang dihadapi manusia di zaman ini¹.

Beberapa konsep psikologi sufistik yang relevan dengan pembentukan manusia holistik adalah:

– Tazkiyah al-nafs, yaitu proses penyucian jiwa dari segala hal yang menghalangi hubungan dengan Tuhan¹.
– Al-insan al-kamil, yaitu manusia sempurna yang telah mencapai tingkat kesadaran tertinggi tentang dirinya dan Tuhan¹.
– Al-ma’rifah bi al-dhat wa al-sifat wa al-af’al wa al-asma’, yaitu pengenalan diri dengan zat, sifat, perbuatan, dan nama-nama Tuhan¹.
– Al-ikhlas, yaitu sikap tulus dan ikhlas dalam segala hal yang dilakukan¹.
– Al-muraqabah, yaitu latihan kesadaran diri yang melibatkan perhatian, konsentrasi, dan refleksi¹.

Kesimpulan

Hakikat manusia menurut tasawuf adalah kebenaran batin yang terletak di dalam individu yang terpadu antara jiwa dan tubuh². Hakikat manusia akan muncul ketika manusia menjadi ma’rifatullah, yaitu mengenal Tuhan dengan segenap hati dan jiwa². Untuk mencapai ma’rifatullah, manusia harus melalui tiga proses, yaitu takhalli, tahalli, dan tajalli². Proses ini akan membawa jiwa ke tahap al-nafs al-muthmainnah, yaitu jiwa yang tenang dan damai².

Manusia holistik adalah manusia yang memiliki keseimbangan antara aspek fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual¹. Dalam perspektif tasawuf, manusia holistik adalah ia yang dengan kehendak Tuhan bisa mencapai kondisi jiwa yang tenteram (nafs muthmainnah)¹. Dalam perspektif psikologi sufistik, manusia holistik adalah manusia paripurna¹. Psikologi sufistik adalah cabang psikologi yang mengintegrasikan nilai-nilai sufisme dengan teori-teori psikologi modern¹. Psikologi sufistik menawarkan beberapa konsep yang relevan dengan pembentukan manusia holistik, seperti tazkiyah al-nafs, al-insan al-kamil, al-ma’rifah bi al-dhat wa al-sifat wa al-af’al wa al-asma’, al-ikhlas, dan al-muraqabah¹.

Sumber:
(1) (PDF) Hakikat Manusia dalam Tasawuf Al-Ghazali – ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/328857334_Hakikat_Manusia_dalam_Tasawuf_Al-Ghazali.
(2) MANUSIA HOLISTIK DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN TASAWUF – CORE. https://core.ac.uk/download/pdf/234031295.pdf.
(3) Hakikat Manusia dalam Tasawuf Al-Ghazali – DOAJ. https://doaj.org/article/610661449f5a435391d0a03ae080e8c4.
(4) Proses Penciptaan Adam – HAKIKAT MANUSIA – TASAWUF FILOSOFIS. Menyelami …. https://123dok.com/article/proses-penciptaan-hakikat-manusia-tasawuf-filosofis-menyelami-samudera.zx5dr92w.
(5) Tasawuf – Penjelasan Hakikat Makna dan Tujuan Bertasawuf. https://www.intiruh.com/2016/04/tasawuf-penjelasan-hakikat-makna-dan.html.
(6) Ilmu Tasawuf: Pengertian, Dasar Ilmu, Aliran, dan Bentuk Ajarannya – Orami. https://www.orami.co.id/magazine/ilmu-tasawuf.

Lainnya: