Menu Tutup

Adab Menghormati Guru dalam Islam

Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu kepada kita, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Guru juga merupakan orang tua kita di sekolah yang mendidik kita menjadi manusia yang beriman, berakhlak, dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, kita wajib menghormati guru sebagai bentuk penghargaan dan bakti kepada mereka. Islam mengajarkan kita untuk beradab terhadap guru dengan cara-cara yang sesuai dengan syariat dan akal sehat. Berikut adalah beberapa adab menghormati guru dalam islam yang perlu kita ketahui dan praktikkan.

Mengucapkan Salam Ketika Bertemu

Salam adalah ucapan yang penuh makna dan berkah. Salam juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya. Ketika kita bertemu dengan guru, kita harus mengucapkan salam lebih dulu sebagai tanda hormat dan kasih sayang. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَقِيَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ ثُمَّ تَنَاوَلَهُ فَأَعْتَزَلَهُ ثُمَّ رَجَعَ إِلَيْهِ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فِي الْيَوْمِ ثَلاثًا فِي حِلٍّ

“Barangsiapa yang bertemu dengan saudaranya seorang muslim lalu memberi salam kepadanya kemudian ia berpisah darinya lalu kembali lagi kepadanya maka memberi salam kepadanya pada hari itu tiga kali dalam keadaan halal.” (HR. Abu Daud)

Memperhatikan Nasihat-Nasihat yang Baik

Guru adalah orang yang memiliki ilmu dan pengalaman lebih dari kita. Guru sering memberikan nasihat-nasihat yang baik untuk kebaikan kita sendiri. Kita harus memperhatikan nasihat-nasihat tersebut dengan sikap hormat dan rendah hati. Kita tidak boleh menyela, menentang, atau mengabaikan nasihat-nasihat guru tanpa alasan yang benar. Allah SWT berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيس أَبى واستكبر وكان من الكافرين

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)

Mematuhi Perintahnya Selama Tidak Bertentangan dengan Islam

Guru memiliki kewenangan untuk memberikan perintah-perintah kepada murid-muridnya dalam rangka proses belajar mengajar. Kita harus mematuhi perintah-perintah tersebut selama tidak bertentangan dengan ajaran islam. Kita tidak boleh melawan, membantah, atau menolak perintah-perintah guru tanpa alasan yang syar’i. Allah SWT berfirman:

ياأيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا

“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa’: 59)

Menjauhi Larangannya Selama Tidak Bertentangan dengan Islam

Guru juga memiliki kewenangan untuk melarang hal-hal yang dapat mengganggu proses belajar mengajar atau merugikan diri kita sendiri. Kita harus menjauhi larangan-larangan tersebut selama tidak bertentangan dengan ajaran islam. Kita tidak boleh melanggar, mengejek, atau menantang larangan-larangan guru tanpa alasan yang syar’i. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Mengerjakan Tugas yang Diberikannya dengan Baik

Guru sering memberikan tugas-tugas kepada murid-muridnya untuk menguji pemahaman dan kemampuan mereka. Kita harus mengerjakan tugas-tugas tersebut dengan baik, jujur, dan bertanggung jawab. Kita tidak boleh mencontek, menyalin, atau mengabaikan tugas-tugas guru tanpa alasan yang syar’i. Allah SWT berfirman:

ياأيها الذين آمنوا لاتخونوا الله والرسول وتخونوا أماناتكم وأنتم تعلمون

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 27)

Tidak Memperolok-Olok atau Meremehkan

Guru adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Kita harus bersikap santun dan toleran terhadap kesalahan dan kekurangan guru. Kita tidak boleh memperolok-olok, meremehkan, atau mencela guru tanpa alasan yang syar’i. Allah SWT berfirman:

ياأيها الذين آمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم ولا نساء من نساء عسى أن يكن خيرا منهن ولا تلمزوا أنفسكم ولا تنابزوا بالألقاب بئس الاسم الفسوق بعد الإيمان ومن لم يتب فأولئك هم الظالمون

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan itu) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok); dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan itu) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok). Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelaran yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan yang buruk) adalah (panggilan) yang fasik sesudah iman. Dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)

Menjaga Adab Ketika Bertanya

Guru adalah sumber ilmu yang dapat kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita. Kita boleh bertanya kepada guru tentang hal-hal yang kita tidak mengerti atau ingin tahu lebih dalam. Namun, kita harus menjaga adab ketika bertanya kepada guru. Kita tidak boleh bertanya dengan cara yang mengganggu, mengejek, atau menantang guru tanpa alasan yang syar’i. Allah SWT berfirman:

ياأيها الذين آمنوا لاتسألوا عن أشياء إن تبد لكم تسؤكم وإن تسألوا عنها حين ينزل القرآن تبد لكم عفا الله عنها والله غفور حليم

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu bertanya tentang sesuatu yang jika diberitakan kepadamu akan menyusahkan kamu; dan jika kamu bertanya tentang sesuatu itu ketika Al Quran diturunkan niscaya akan diberitakan kepadamu. Allah telah memaafkan tentang itu; dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (QS. Al-Maidah: 101)

Menyampaikan Salam dan Doa Ketika Berpisah

Salam dan doa adalah dua hal yang sangat bermanfaat bagi kita sebagai seorang muslim. Salam dan doa dapat meningkatkan rasa kasih sayang, persaudaraan, dan keberkahan di antara kita. Ketika kita berpisah dengan guru, kita harus menyampaikan salam dan doa kepada mereka sebagai tanda rasa hormat dan harapan baik. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا لَقِيَ الْمُسْلِمُونَ فَسَلَّمُوا فَإِذَا تَفَرَّقُوا فَصَلُّوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ

“Apabila bertemu orang-orang muslim maka saling memberi salam, kemudian apabila berpisah maka saling mendoakan.” (HR. Ath-Thabrani)

Menghargai Waktu dan Kesempatan Belajar

Guru adalah orang yang telah menyediakan waktu dan kesempatan bagi kita untuk belajar ilmu dari mereka. Kita harus menghargai waktu dan kesempatan belajar tersebut dengan cara datang tepat waktu, tidak bolos, tidak mengganggu kelas, dan tidak menyia-nyiakan pelajaran. Kita harus bersyukur atas nikmat ilmu yang Allah SWT berikan kepada kita melalui guru-guru kita. Allah SWT berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Memberikan Hadiah atau Bantuan yang Bermanfaat

Guru adalah orang yang telah memberikan ilmu dan manfaat kepada kita. Kita harus memberikan hadiah atau bantuan yang bermanfaat kepada mereka sebagai tanda rasa terima kasih dan penghargaan. Hadiah atau bantuan yang kita berikan tidak harus berupa barang yang mahal atau besar, tetapi yang penting sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita. Rasulullah SAW bersabda:

تَهَادُوا تَحَابُّوا

“Bersaling-menyilahkanlah kalian, niscaya kalian saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari)

Mendoakan Kebaikan dan Keselamatan Bagi Mereka

Guru adalah orang yang telah berjasa besar kepada kita. Kita harus mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi mereka sebagai tanda rasa hormat dan kasih sayang. Doa yang kita panjatkan dapat membantu mereka dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam hidup. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاء

“Barangsiapa yang diberi suatu kebaikan, lalu ia berkata kepada orang yang memberinya: “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan”, maka sungguh ia telah memuji (orang tersebut) dengan sebaik-baiknya.” (HR. Abu Daud)

Lainnya: