Psikis manusia adalah keseluruhan keadaan jiwa dan pikiran manusia yang mempengaruhi perilaku dan kesehatan mentalnya. Psikis manusia merupakan salah satu aspek penting dalam memahami hakikat dan tujuan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Psikologi Islam adalah ilmu yang mempelajari psikis manusia berdasarkan sumber-sumber ajaran Islam, yaitu al-Qur’an, as-Sunnah, dan ijma’ ulama.
Struktur Psikis Manusia
Menurut psikologi Islam, struktur psikis manusia terdiri dari tiga aspek utama, yaitu:
- Aspek jismiah, yaitu aspek yang berkaitan dengan tubuh fisik manusia yang memiliki lima indera dan berbagai organ vital. Aspek ini berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi dengan dunia luar dan menjalankan perintah Allah.
- Aspek mafsiah, yaitu aspek yang berkaitan dengan jiwa hewani manusia yang memiliki nafsu dan emosi. Aspek ini berfungsi sebagai sumber motivasi dan dorongan untuk bertindak. Nafsu manusia dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu nafsu ammarah (nafsu rendah yang cenderung kepada kejahatan), nafsu lawwamah (nafsu menengah yang memiliki rasa malu dan penyesalan), dan nafsu mutmainnah (nafsu tinggi yang tenang dan tunduk kepada Allah).
- Aspek ruhaniah, yaitu aspek yang berkaitan dengan roh atau ruh manusia yang berasal dari Allah. Aspek ini berfungsi sebagai sumber kesadaran dan keimanan. Roh manusia memiliki dua unsur, yaitu aql (akal) dan qalb (hati). Aql adalah kemampuan untuk berpikir, menalar, dan membedakan antara haq (kebenaran) dan bathil (kebatilan). Qalb adalah pusat perasaan, kehendak, dan keyakinan. Qalb dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu qalb salim (hati bersih yang taat kepada Allah), qalb sakim (hati sakit yang terpengaruh oleh syahwat dan syubhat), dan qalb mayyit (hati mati yang tidak mengenal Allah).
Dari ketiga aspek tersebut, terdapat enam dimensi psikis manusia yang saling terkait satu sama lain, yaitu:
- Al-jism, yaitu dimensi fisik manusia yang meliputi bentuk, warna, ukuran, gerak, dan fungsi tubuh.
- Al-nafsu, yaitu dimensi hewani manusia yang meliputi keinginan, hasrat, kecenderungan, emosi, dan afeksi.
- Al-aql, yaitu dimensi intelektual manusia yang meliputi pengetahuan, pemahaman, logika, hukum, dan etika.
- Al-qalb, yaitu dimensi spiritual manusia yang meliputi iman, taqwa, ibadah, akhlak, dan zuhud.
- Ar-ruh, yaitu dimensi ilahi manusia yang meliputi kesadaran diri, kesadaran Allah, kesadaran alam gaib, dan kesadaran akhirat.
- Al-fitrah, yaitu dimensi kodrati manusia yang meliputi sifat-sifat asli yang dianugerahkan oleh Allah kepada setiap manusia sejak lahir.
Hakikat Psikis Manusia
Psikologi Islam memandang psikis manusia sebagai sesuatu yang bersifat dinamis, kompleks, unik, dan multidimensi. Psikis manusia tidak dapat dipisahkan dari asal-usulnya sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki fitrah sebagai potensi kebaikan. Psikis manusia juga tidak dapat dipisahkan dari tujuannya sebagai khalifah Allah di bumi yang memiliki tanggung jawab untuk mengabdi kepada-Nya.
Psikologi Islam juga memandang psikis manusia sebagai sesuatu yang bersifat holistik atau menyeluruh. Psikis manusia tidak dapat dipahami secara parsial atau sebagian-sebagian saja. Psikis manusia harus dipahami secara integral dengan memperhatikan hubungan antara aspek-aspek jismiah, mafsiah, dan ruhaniahnya. Psikis manusia juga harus dipahami secara kontekstual dengan memperhatikan hubungan antara individu dengan lingkungan sosial-budaya-spiritualnya.
Psikologi Islam juga memandang psikis manusia sebagai sesuatu yang bersifat harmonis atau seimbang. Psikis manusia harus menjaga keseimbangan antara aspek-aspek jismiah, mafsiah, dan ruhaniahnya agar dapat mencapai kesejahteraan lahiriah dan batiniah. Psikis manusia juga harus menjaga keseimbangan antara hak-hak individu dengan hak-hak sosial agar dapat mencapai keadilan dunia dan akhirat.
Tujuan Psikologi Islam
Psikologi Islam memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam mempelajari psikis manusia. Beberapa tujuan tersebut adalah:
- Mengungkap rahasia-rahasia psikis manusia berdasarkan sumber-sumber ajaran Islam.
- Menjelaskan fenomena-fenomena psikologis yang dialami oleh manusia dalam berbagai situasi dan kondisi.
- Membantu individu-individu dalam mengembangkan potensi-potensi psikis mereka sesuai dengan fitrah mereka.
- Membantu individu-individu dalam mengatasi masalah-masalah psikologis mereka dengan cara-cara yang sesuai dengan syariat Islam.
- Membantu individu-individu dalam mencapai tujuan hidup mereka sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di bumi.
Kesimpulan
Psikologi Islam adalah ilmu yang mempelajari psikis manusia berdasarkan sumber-sumber ajaran Islam. Psikologi Islam memandang psikis manusia sebagai sesuatu yang bersifat dinamis, kompleks, unik, dan multidimensi; holistik atau menyeluruh; dan harmonis atau seimbang. Psikologi Islam juga memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam mempelajari psikis manusia, yaitu mengungkap rahasia-rahasianya, menjelaskan fenomena-fenomenanya, membantu pengembangan potensinya, membantu penyelesaian masalahnya, dan membantu pencapaian tujuannya.